Adagium adalah film thriller Indonesia yang dirilis pada tahun 2023 dan digarap oleh sutradara muda berbakat, Rizal Mantovani. Film ini menawarkan nuansa ketegangan yang khas, dibalut dengan cerita fiksi ilmiah dan misteri yang menantang pemikiran. Adagium bukan sekadar hiburan biasa, tetapi juga menyuguhkan refleksi tentang dunia digital, kontrol informasi, dan bagaimana teknologi bisa menjadi senjata berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah.
Sinopsis Film Adagium
Dunia Masa Depan dan Ancaman Teknologi
Berlatar di masa depan yang tidak terlalu jauh, Adagium membawa penonton ke dalam realitas baru di mana dunia dikendalikan oleh sistem digital yang kompleks. Dalam dunia ini, semua hal — mulai dari komunikasi, informasi, hingga sistem pemerintahan — terhubung dalam satu jaringan besar yang nyaris tanpa celah. Namun di balik kemajuan teknologi itu, tersimpan ancaman besar yang bisa mengguncang tatanan global.
Cerita berpusat pada Zora (diperankan oleh Anggika Bölsterli), seorang ahli data yang jenius namun penuh trauma masa lalu. Ia menemukan adanya penyimpangan dalam sistem informasi dunia — bukti bahwa sebuah entitas rahasia tengah memanipulasi data global demi kepentingan kekuasaan. Bersama dengan Narendra (Marthino Lio), jurnalis independen yang idealis, mereka menyelidiki konspirasi besar yang melibatkan pemimpin politik, perusahaan raksasa teknologi, dan jaringan intelijen dunia.
Misi Mengungkap Kebenaran
Zora dan Narendra dikejar, dibungkam, dan bahkan dikhianati oleh orang-orang terdekatnya. Mereka menyadari bahwa untuk mengungkap kebenaran, mereka harus berhadapan langsung dengan sistem yang nyaris tidak bisa disentuh — sistem yang telah membentuk realitas itu sendiri. Mampukah mereka melawan informasi yang telah dimanipulasi? Dan bagaimana jika kebenaran itu sendiri telah dikonstruksi?
Unsur-Unsur Kuat dalam Adagium
Ketegangan Psikologis dan Visual yang Memikat
Salah satu kekuatan Adagium terletak pada atmosfernya yang penuh ketegangan. Film ini tidak hanya menyajikan aksi dan misteri, tetapi juga membangun konflik psikologis yang dalam. Gaya sinematografi gelap dan futuristik menambah nuansa mencekam dan imersif, memperkuat tema-tema besar tentang kekuasaan, kontrol, dan realitas buatan.
Kritik Sosial dan Refleksi Masa Kini
Meski bersetting di masa depan, Adagium membawa banyak refleksi dari kondisi saat ini — mulai dari penyebaran hoaks, manipulasi opini publik lewat media sosial, hingga kekhawatiran akan dominasi teknologi dalam kehidupan manusia. Film ini mengajak penonton untuk berpikir kritis: apakah kita masih mengendalikan teknologi, atau sudah dikendalikan olehnya?