Miracle in Cell No. 7 adalah film drama keluarga yang menyentuh hati, diadaptasi dari film Korea Selatan populer berjudul sama. Versi Indonesia yang disutradarai oleh Hanung Bramantyo ini pertama kali tayang pada 2022 dan langsung menyita perhatian publik berkat alur ceritanya yang emosional dan akting para pemainnya yang luar biasa.
Sinopsis Film Miracle in Cell No. 7
Film ini mengisahkan tentang Dodo Rozak, seorang pria dengan keterbatasan mental namun berhati tulus, yang sangat menyayangi anak semata wayangnya, Kartika. Hidup mereka sederhana, tapi penuh cinta. Namun segalanya berubah drastis ketika Dodo dituduh melakukan kejahatan yang tidak ia lakukan.
Tanpa bisa membela diri dengan baik, Dodo dijatuhi hukuman penjara dan dipisahkan dari Kartika. Ia kemudian ditempatkan di sel nomor 7, bersama beberapa narapidana lain. Awalnya, para tahanan memandang Dodo dengan sinis, tapi perlahan mereka mulai tersentuh oleh ketulusan hatinya.
Dengan bantuan para penghuni sel, Dodo diam-diam dipertemukan kembali dengan Kartika dalam situasi yang mengharukan. Momen-momen pertemuan ayah-anak ini menjadi inti emosional film yang membekas di hati penonton.
Pemeran Utama:
Vino G. Bastian sebagai Dodo Rozak
Graciella Abigail sebagai Kartika kecil
Mawar de Jongh sebagai Kartika dewasa
Tema dan Pesan Moral Film
1. Cinta Tanpa Batas Seorang Ayah
Meski memiliki keterbatasan mental, Dodo tetap menunjukkan cinta yang tak terbatas kepada putrinya. Film ini membuktikan bahwa cinta tidak membutuhkan logika, hanya ketulusan.
2. Ketidakadilan dalam Sistem Hukum
Miracle in Cell No. 7 juga mengangkat isu serius tentang bagaimana seseorang bisa dikorbankan oleh sistem hukum yang tidak adil, terutama jika ia tidak mampu membela diri.
3. Kemanusiaan yang Lahir di Tempat Tak Terduga
Meskipun berada dalam penjara, Dodo justru menemukan kasih sayang, persahabatan, dan dukungan dari para tahanan lain—sesuatu yang menunjukkan bahwa kemanusiaan bisa muncul di tempat paling gelap sekalipun.